KUNINGAN UPDATE | CILIMUS — Laporan terbaru WHO memperlihatkan adanya desakan bagi semua orang di seluruh dunia untuk mengurangi garam dalam makanan sehari hari. Berbicara mengenai garam dalam makanan kita sehari-hari. Apa yang akan terjadi jika kita mengonsumsi terlalu banyak garam dan bagaimana cara menguranginya dalam pola makan kita dan mengapa kita harus melakukannya? Apa yang terjadi jika kami mengonsumsi terlalu banyak garam?
Mengkonsumsi terlalu banyak garam akan menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah dan peningkatan risiko kematian karena penyakit jantung dan stroke. Terlalu banyak mengkonsumsi garam adalah faktor risiko makanan yang paling penting untuk beban penyakit di seluruh dunia saat ini.
Satu dari empat orang dewasa di dunia memiliki tekanan darah tinggi dan sebanyak 2 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat terlalu banyak mengonsumsi garam.
Bagaimana kita tahu bahwa kita terlalu banyak mengonsumsi garam? Badan kesehatan dunia (WHO) menyampaikan bahwa saat ini sebagian besar dari kita telah mengonsumsi terlalu banyak garam.
WHO merekomendasikan untuk mengonsumsi tidak lebih dari 5 gram garam setiap hari, ini berarti kira-kira setengah dari rata-rata konsumsi orang di dunia. Kita bisa mendapatkan garam tersebut dari apa yang ditambahkan ke makanan saat memasak sendiri makanan di rumah, atau kita juga bisa mendapatkan garam dari pembuatan produk makanan yang kemudian kita konsumsi.
Di banyak negara berpenghasilan tinggi, jumlah garam terbesar berasal dari makanan olahan. Sekitar 80% berasal dari makanan olahan, seperti roti, keju, daging yang diawetkan, tetapi juga camilan tinggi garam, dan makanan yang dikonsumsi di luar rumah. Biasanya olahan yang sama yang kita konsumsi di rumah memiliki lebih sedikit garam daripada yang diproduksi di restoran, misalnya.
Di negara berpenghasilan rendah, natrium atau garam terutama berasal dari apa yang ditambahkan selama penyiapan di rumah dan selama penyiapan makanan yang diawetkan. Dan, tahukah kita , itu berasal dari bumbu atau sumber lain yang ditambahkan ke dalam makanan.
Efek samping dari mengkonsumsi garam berlebihan dapat mncul dari meningkatnya kadar natrium hingga asupan klorin, terlalu banyak garam bukanlah pilihan bagi siapa pun.
Hal pertama yang dapat terjadi pada tubuh kita saat mengonsumsi terlalu banyak garam adalah retensi air. Hal ini dapat menyebabkan perasaan lebih kembung dan bengkak dari biasanya. Hal ini terjadi karena ginjal melakukan tugas untuk mempertahankan rasio natrium-air yang sempurna di dalam tubuh. Untuk melakukannya, ginjal menahan air secara ekstra untuk mengimbangi natrium ekstra yang dikonsumsi tubuh. Peningkatan asupan natrium membuat tubuh menyaksikan peningkatan retensi air, yang mengakibatkan pembengkakan.
Asupan garam yang terlalu banyak dapat membahayakan sistem pencernaan, menyebabkan masalah serius seperti gangguan pencernaan, kembung, dll. Terlalu banyak asupan garam dapat menyebabkan lonjakan kadar gula darah kita. Ini terutama terjadi karena ketika kita mengonsumsi makanan kaya garam, itu dapat langsung menyebabkan volume darah yang lebih besar mengalir melalui pembuluh darah, dan arteri kita. Ini dapat menyebabkan lonjakan tekanan darah. Makanan asin dapat membuat tubuh kita dehidrasi, menyebabkan peningkatan kebutuhan air tubuh. Saat makan makanan kaya garam, dapat menyebabkan mulut kering, yang membuat kita merasa haus.
Tidak hanya yang disebutkan di atas, makan terlalu banyak garam juga memiliki konsekuensi kesehatan jangka panjang yang parah, seperti:
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
Penyakit jantung
Stroke
Penyakit ginjal
Batu ginjal
Menjaga pola makan yang sehat sangat penting bagi kesehatan kita secara keseluruhan. Ingat asupan garam yang berlebihan dalam makanan sehari-hari dapat membebani jantung, pembuluh darah, dan ginjal, menyebabkan komplikasi kesehatan yang parah.
Oleh karena itu seseorang harus mengkonsumsi jumlah garam yang disarankan setiap hari. Berapa jumlah garam yang tepat yang harus dikonsumsi setiap hari? Menurut para ahli, orang dewasa dianjurkan mengonsumsi garam tidak lebih dari 2.300 miligram per hari.
Demikian artikel ringkas ini disajikan untuk sebagai pengingat bersama dalam menjaga kesehatan masing-masing. Salam Sehat (Agus)
